Selasa, 04 Agustus 2015

Kepada ASEAN, RI Minta Dukungan jadi Anggota Tidak Tetap DK PBB

            
Pada pertemuan hari pertama AMM,Selasa(4/8/2015), berfokus pada sesi plenary dan retreat. Pada sesi Plenary, Menlu RI menegaskan bahwa Komunitas ASEAN harus memberi keuntungan sebesar-besarnya bagi masyarakat.
Pertemuan Menlu ASEAN di Malaysia (Foto: AFP// N. Siep).
Menlu pun dukung penguatan TOR ASEAN Intergovernmental Commission on Human Rights (AICHR), guna memperkuat aspek perlindungan HAM di ASEAN dan mengusulkan pendirian human rights division di Sekretariat ASEAN.


"Promosi dan proteksi HAM merupakan salah satu isu utama yang harus diperjuangkan negara-negara ASEAN," tegas Menlu Retno, dalam keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri RI, yang diterima Metrotvnews.com, Rabu (5/8/2015).

"Masih dalam konteks perlindungan HAM, perlindungan buruh migran merupakan isu penting dalam upaya untuk mengedepankan perlindungan HAM dan berdampak langsung kepada sebagian besar masyarakat ASEAN," jelasnya.


Pada sesi plenary Indonesia terus mendorong agar ASEAN dapat segera menyelesaikan instrumen hukum untuk memperkuat perlindungan hak-hak buruh migran.


Indonesia pun mengusulkan agar AMM dapat mengeluarkan ASEAN Foreign Ministers’ Statement on the Promotion and Protection of the Rights of Migrant Workers untuk memberikan dorongan politis kepada penyelesaian instrumen hukum bagi perlindungan buruh migran di ASEAN.

Selain itu, Menlu RI juga mengangkat beberapa isu penting lainnya seperti instrumen hukum untuk illegal fishing, keanggotaan Timor Leste di ASEAN, serta menyampaikan laporan terkait telah disetujuinya perluasan Sekretariat ASEAN di Jakarta. Indonesia juga meminta dukungan negara ASEAN terhadap pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap di Dewan Keamanan PBB untuk periode 2019-2020.


Pada Sesi Retreat, mantan Dubes Indonesia untuk Belanda itu juga mengemukakan pentingnya sentralitas ASEAN dalam arsitektur regional. ASEAN harus berperan sebagai penggerak dalam pengembangan visi arsitektur keamanan regional.


Kerangka kerja sama EAS perlu dimajukan dan diperkuat dalam upaya untuk menjawab tantangan bersama di kawasan. Salah satu inisiatif Indonesia dalam hal ini adalah dengan mengusulkan EAS Statement on Enhancing Regional Maritime Cooperation in the Asia-Pacific.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar