Selasa, 25 Agustus 2015

Anggaran Kasur Wajar, Asal Tidak Ada Korupsi dan Mark-up

Jakarta,Siep-Asso.News---Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR Roem Kono menegaskan, para anggota DPR adalah pejabat negara.  Sebagai pejabat negara,  menteri-menteri itu juga rumah dinasnya diperbaiki termasuk penggantian kasur.

“Jadi saya kira itu wajar-wajar saja. Yang penting jangan ada korupsi, mark-up, jangan ada kolusi yang dibangun. Dan itu menjadi domain kesekjenan,” katanya di Jakarta, Selasa (25/8).
Politisi FPG mengemukakan hal itu menanggapi adanya pemberitaan pengadaan kasur untuk aanggota Dewan mencapai Rp 12,5 miliar Sebelumnya, Direktur Center For Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi, meminta kepada Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setya Novanto dan Sekjen DPR untuk segera membatalkan lelang kasur atau pengadaan spring bed senilai Rp 12,5 miliar. Di tengah perekonomian yang memburuk saat ini tak layak anggota DPR menghambur hambur uang negara dan memperlihatkan kemewahan DPR di depan publik.
Menurut Roem Kono, anggaran sebesar itu wajar sebab jumlah anggota DPR saja 560 orang, kemudian setiap rumah berapa kasur yang diperlukan. Belum lagi ada Wisma Kopo yang juga memerlukan perlengkapan rumah tangga termasuk tempat tidur berikut kasurnya.
“ Jangan hanya dilihat kasurnya saja, mungkin asesoris lain sehingga anggarannya memang mencapai miliaran rupiah. Janganlah masalah ini dibesar-besarkan,” tegasnya.
Saat ditanya apakah BURT ikut membahas anggaran kasur ini, politisi asal Gorontalo ini mengatakan, hanya membahas globalnya saja bahwa perlu ada pemeliharaan rumah. Dan ini sekali lima tahun, dan kasur itu sudah dipakai selama 5 tahun oleh anggota DPR sebelumnya. “ Jadi wajar saja, kenapa tidak. Masak kita harus bawa kasur sendiri,” pungkas dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar